
- 18 hari lalu
Telkomsel raih Telco to Ace Mobile App 2025 berkat inovasi AI pada aplikasi MyTelkomsel yang kini berkembang jadi super app serba bisa.
Tahukah kamu bahwa Canva kini tak hanya soal desain? Platform yang digunakan 240 juta orang ini baru saja mengumumkan akuisisi ke-12 mereka.
Canva resmi membeli MagicBrief, startup yang mengkhususkan diri pada analisis performa iklan digital. Meski nilai transaksinya tidak diungkap, langkah ini menandai ekspansi serius Canva ke pasar analytics marketing.
MagicBrief membantu perusahaan melacak pengeluaran dan engagement iklan mereka. Yang menarik, platform ini juga memungkinkan brand melihat strategi kompetitor yang sedang berjalan efektif.
"Kami merasa, terutama dengan AI, kami benar-benar bisa mendemokratisasi marketing dan memungkinkan marketer melakukan lebih banyak hal dengan resource yang lebih sedikit," ungkap Cliff Obrecht, co-founder dan COO Canva.
Startup yang didirikan pada 2022 ini berbasis di Sydney, kota yang sama dengan kantor pusat Canva. Tim MagicBrief terdiri dari 14 karyawan dan telah mencatatkan revenue puluhan juta dolar per tahun.
Akuisisi ini bukan kebetulan. Canva telah mendalami kemampuan artificial intelligence dengan mengintegrasikannya ke photo editing, coding, hingga chatbot. MagicBrief akan diintegrasikan ke produk yang lebih besar, yang rencananya diumumkan akhir tahun ini.
Persaingan di sektor ini memang ketat. Adobe baru saja meluncurkan tool untuk membuat iklan dengan AI sekaligus tracking performanya. Sementara itu, raksasa teknologi seperti Alphabet, Amazon, Meta, dan Reddit berlomba mengembangkan sistem generative AI untuk meningkatkan jangkauan iklan online.
Di sisi lain, beberapa marketer sudah memanfaatkan layanan Meta untuk mengoptimalkan tampilan visual iklan mereka, dengan harapan mendapat traksi lebih baik pada audiens tertentu.
Canva menunjukkan performa finansial yang mengesankan. Perusahaan ini telah mengumpulkan lebih dari USD 560 juta dalam pendanaan dan memiliki cadangan kas sebesar USD 1 miliar. Valuasi terakhir perusahaan mencapai USD 32 miliar, meski turun dari puncaknya sebesar USD 40 miliar pada tahun 2021.
Dengan 5.500 karyawan dan revenue tahunan lebih dari $3 miliar, Canva menjadi salah satu kandidat IPO yang paling dinanti investor venture capital. Namun, Obrecht menegaskan tidak akan ada penawaran saham publik tahun ini.
"Fokus kami adalah menang dalam 10 tahun ke depan, bukan sekadar memenuhi target kuartalan," jelasnya. "Kami merasa itu sangat shortsighted, dan pasar publik memang cenderung membuat kita lebih fokus pada performa quarter-to-quarter."
Langkah strategis ini memposisikan Canva tidak hanya sebagai platform desain, tapi ekosistem marketing yang lebih komprehensif.