OpenAI kembali menghadirkan inovasi terbaru bagi para Programmer. Mereka meluncurkan Codex CLI, sebuah alat bantu pengodean (coding tool) berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dirancang untuk dijalankan secara lokal melalui terminal komputer.
Diumumkan bersamaan dengan model AI terbaru OpenAI, yaitu o3 dan o4-mini, Codex CLI berfungsi menghubungkan model AI OpenAI dengan kode lokal dan tugas komputasi.
Dengan Codex CLI, model AI dapat membantu pengembang dalam menulis dan mengedit kode langsung dari desktop, serta melakukan berbagai tindakan seperti memindahkan file. Inisiatif ini selaras dengan visi OpenAI untuk mengintegrasikan AI secara lebih mendalam ke dalam alur kerja pengembangan perangkat lunak.
Chief Financial Officer (CFO) OpenAI, Sarah Friar, sebelumnya pernah menyampaikan konsep “AI-powered software engineer”, yaitu seperangkat alat yang mampu menerima deskripsi proyek aplikasi, kemudian secara otomatis menghasilkan kode yang diperlukan, bahkan melakukan uji kualitas.
Meskipun Codex CLI belum sepenuhnya merealisasikan visi tersebut, alat ini menjadi langkah penting dalam mengintegrasikan model AI OpenAI, termasuk o3 dan o4-mini, dengan command-line interface (CLI), yaitu antarmuka yang umum digunakan oleh pengembang untuk berinteraksi dengan sistem komputer.
Keunggulan lain dari Codex CLI adalah sifatnya yang open source. Hal ini memungkinkan para pengembang untuk mengakses, memodifikasi, dan mendistribusikan source code tools ini secara bebas.
Namun demikian, perlu diingat bahwa penggunaan alat pengodean berbasis AI juga memiliki risiko. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa model AI seringkali gagal dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan keamanan serta bug dalam kode.
Bahkan, model AI terkadang dapat memunculkan masalah baru. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan mempertimbangkan implikasi keamanan sebelum memberikan akses AI ke file atau proyek sensitif.