Intel, raksasa chip dunia, tengah menghadapi tantangan besar. Setelah mendominasi pasar selama bertahun-tahun, perusahaan ini kini harus berjuang keras untuk mempertahankan posisinya.
Persaingan yang semakin ketat dari para pesaing seperti AMD telah membuat pangsa pasar Intel tergerus. Untuk mengatasi masalah ini, Intel mengambil langkah drastis.
Sebagai solusi, Intel memutuskan untuk melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap jumlah karyawannya. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi biaya operasional dan memfokuskan kembali sumber daya pada proyek-proyek strategis.
Dana yang dihemat akan digunakan untuk mendanai penelitian dan pengembangan teknologi baru, sehingga Intel dapat kembali menjadi pemimpin di industri semikonduktor.
CEO Intel, Pat Gelsinger, memiliki visi yang jelas untuk membawa perusahaan kembali ke jalur kemenangan. Ia tengah gencar berinvestasi dalam pengembangan teknologi mutakhir, seperti chip untuk kecerdasan buatan. Selain itu, Intel juga sedang membangun pabrik baru untuk memproduksi chip yang lebih canggih.
Pemangkasan biaya yang dilakukan Intel diharapkan dapat menghemat hingga 10 miliar dolar AS dalam beberapa tahun ke depan.
Meskipun demikian, dalam jangka pendek, langkah ini diperkirakan akan berdampak pada pendapatan perusahaan.
Analis memperkirakan bahwa pendapatan Intel pada kuartal kedua tahun ini akan stagnan, namun diprediksi akan mulai tumbuh kembali pada paruh kedua tahun 2024, seperti dikutip dari bloomberg.
Keputusan Intel untuk melakukan PHK massal merupakan langkah berani yang menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menghadapi tantangan yang ada.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa persaingan di industri semikonduktor semakin sengit, dan perusahaan-perusahaan teknologi harus terus berinovasi agar tetap relevan.
