Razer akhirnya membuka pemesanan untuk laptop gaming premium terbarunya, Razer Blade 18. Namun, kejutan pahit datang bersamaan dengan peluncurannya—harga yang diumumkan sebelumnya ternyata naik signifikan. Model dasar yang awalnya diperkenalkan seharga $3.199,99 kini dibanderol mulai dari $3.499,99, naik $300 dari yang dijanjikan sebelumnya.
Kenaikan harga tak berhenti di sana. Untuk versi tertinggi dengan kartu grafis RTX 5090, harganya melonjak $400 menjadi $4.899,99. Bahkan model menengah yang kini hadir dengan opsi RTX 5080 tetap tergolong mahal, dibanderol $4.099,99.
Razer sendiri belum memberikan penjelasan resmi terkait alasan kenaikan harga ini. Namun, langkah tersebut menjadi sorotan, apalagi setelah perusahaan sempat menghentikan sementara penjualan langsung laptop mereka bulan lalu—tepat sebelum gelombang tarif baru diberlakukan.
Meski Razer tidak mengaitkan kenaikan harga ini secara langsung dengan tarif impor baru, banyak pihak menduga hal itu menjadi faktor utama. Beberapa merek laptop lain juga melakukan penyesuaian harga serupa akibat tarif tinggi atas komponen yang berasal dari China dan Taiwan, tempat sebagian besar hardware kelas atas diproduksi.
Dari sisi spesifikasi, Razer Blade 18 tetap menawarkan performa tinggi. Desainnya tidak banyak berubah dari versi tahun lalu, namun kini hadir dengan chip Intel dan NVIDIA generasi terbaru, serta layar dual-mode yang lebih fleksibel. Bagi yang ingin memaksimalkan performa, tersedia opsi dengan RAM 64GB dan penyimpanan 4TB, meskipun harganya menyentuh $5.199,99—belum termasuk perlindungan RazerCare.
Bagi para penggemar yang menunggu sejak ajang CES, kenaikan harga ini tentu mengecewakan. Namun, di tahun 2025, lonjakan harga seperti ini tampaknya menjadi hal yang umum untuk laptop gaming kelas atas.
