Intel bersiap untuk meluncurkan generasi prosesor terbarunya, Intel Core Ultra 2, yang menggunakan arsitektur Arrow Lake-S. Prosesor ini membawa sejumlah perubahan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya, termasuk penghentian dukungan terhadap teknologi Hyper-Threading dan memori DDR4.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah penghentian dukungan terhadap teknologi Hyper-Threading. Fitur yang memungkinkan satu core fisik bekerja seolah-olah sebagai dua core logika ini telah menjadi ciri khas prosesor Intel selama bertahun-tahun. Dengan menghilangkan Hyper-Threading, Intel tampaknya lebih fokus pada peningkatan performa inti tunggal.
Selain itu, Intel Core Ultra 2 juga akan sepenuhnya beralih ke penggunaan memori DDR5. Motherboard yang mendukung prosesor ini akan menggunakan soket LGA 1851-pin dan hanya kompatibel dengan modul memori DDR5-6400 MT/s. Keputusan ini sejalan dengan tren industri yang semakin mengadopsi DDR5 sebagai standar baru untuk performa yang lebih tinggi.
Meskipun detail lengkap mengenai spesifikasi Intel Core Ultra 2 masih terbatas, beberapa informasi telah beredar. Prosesor flagship dalam seri ini, Intel Core Ultra 9 285K, dikabarkan akan memiliki kecepatan clock maksimum hingga 5,7GHz, meskipun ada rumor yang menyebutkan kemungkinan mencapai 6,0GHz atau bahkan 6,2GHz pada varian khusus.
Pengguna juga akan memiliki fleksibilitas untuk mengoptimalkan kinerja sistem mereka melalui berbagai opsi pengaturan BIOS. Motherboard Intel 800 series yang mendukung prosesor ini akan menawarkan profil kinerja yang berbeda, mulai dari mode default hingga mode ekstrem untuk para pengguna yang menginginkan performa maksimal.
Dilansir dari benchlife, meskipun ajang Intel Innovation 2024 ditunda, peluncuran Intel Core Ultra 2 tetap berjalan sesuai rencana. Menurut informasi terbaru, Intel dijadwalkan akan merilis prosesor generasi ke-14 ini pada tanggal 10 Oktober mendatang.
Dengan peluncuran Intel Core Ultra 2, Intel menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan menghadirkan teknologi prosesor yang lebih canggih. Penghentian dukungan terhadap Hyper-Threading dan transisi ke DDR5 merupakan langkah berani yang bertujuan untuk meningkatkan performa dan efisiensi. Kita nantikan kehadiran prosesor ini di pasaran dan bagaimana pengaruhnya terhadap lanskap PC gaming dan produktivitas.